Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E, me-launching pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak dan meresmikan Gedung Isolasi RSUD dr. R Koesma, Selasa (08/02).
Acara dibuka dengan penyampaian laporan ketua panitia penyelenggara oleh Kepala Kesehatan, Pengendalian Pendudukan dan KB Kabupaten Tuban dr. Bambang Priyo Utomo. Dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakanya kegiatan ini adalah untuk mengurangi kasus kebutaan akibat penyakit katarak, adapun jumlah sasaran perencanaan sekitar 61 mata, untuk tahap 1 dilaksanakan 30 mata dengan melibatkan 3 Dokter Spesialis Mata.
“Selain kegiatan bakti sosial operasi katarak, diisi juga dengan peresmian gedung isolasi yang bertujuan untuk menambah kapasitas jumlah tempat tidur perawatan isolasi, dan diharapkan RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban sebagai Rumah Sakit tipe B mampu menangani secara maksimal sesuai standart pelayanan segala rujukan dari Rumah Sakit Tipe D dan Tipe C di wilayah Kabupaten Tuban” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan pula penandatanganan kerjasama antara Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendudukan dan KB Kabupaten Tuban, dengan RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban, Komite Mata Daerah Kabupaten Tuban, Yayasan Paramitra Jawa Timur, dan dengan PT. Pertamina Ep Field Cepu. Kemudian acara dilanjutjkan dengan penyerahan bakti sosial bagi para pasien operasi katarak.
Mas Bupasti dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan bakti sosial operasi katarak ang melibatkan pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam pengurangan kasus kebutaan akibat katarak di Kabupaten Tuban. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan hingga ke tingkat desa. Mas Bupati melanjutkan, Komite Mata Daerah (Komatda) dapat bekerjasama dengan puskesmas juga perusahaan lain, agar bakti sosial tidak tersentra hanya di kota saja.
“Saya sering menemui lansia yang menderita katarak saat melaksanakan kunjungan ke desa-desa. Jadi kegiatan ini sangat bermanfaat, ” ungkap Mas Bupati.
Usai launching Bakti Sosial Operasi Katarak, Mas Bupati meresmikan ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr. R Koesma Tuban. Bersama Kapolres Tuban serta perwakilan Forkopimda lainnya, Mas Bupati meresmikan gedung isolasi Covid-19 yang berisi 8 ruang kamar perawatan dengan fasilitas berstandarisasi.
Mas Bupati mengatakan, ruang isolasi yang dibangun dengan standarisasi terbaik tersebut dapat menampung dua orang dewasa atau tiga pasien bayi dalam satu kamar. Adapun dana pembangunan menggunakan DAK serta DBHCHT dengan total anggaran Rp 6 miliar.
Lebih jauh Mas Lindra berpesan, agar ruang isolasi tersebut dapat dijaga dan dimanfaatkan secara optimal. “Meminta untuk dibangun itu gampang, tapi merawatnya itu susah. Jadi saya titip kepada RSUD untuk merawat dan memanfaatkan gedung ini dengan maksimal,” ujar Mas Lindra.
Lebih dari itu, Mas Bupati juga menyampaikan, jika penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban termasuk dalam kategori rendah. Meski begitu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penanganan Covid-19 termasuk varian baru Omicron adalah dengan percepatan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan.
Untuk vaksinasi, saat ini capaian vaksinasi usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 86 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 35 persen. Adapun untuk lansia, dosis pertama sudah mencapai 80 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 53 persen. Ia perpesan agar percepatan vaksinasi terus digencarkan. “Kita terus genjot vaksinasi sampai tercapai targetnya,” tegasnya.
Mas Bupati berterimakasih kepada seluruh tenaga medis yang telah bekerja keras dalam menyukseskan program vaksinasi dan penanganan Covid-19. Mas Lindra berpesan agar tenaga kesehatan tetap menjaga kesehatan. “Rumah sakit harus menjamin keamanan dan kenyamanan tenaga medis dalam bekerja,” katanya.
Adapun terkait ruang isolasi Covid-19, Bambang mengungkapkan, saat ini total ruang isolasi yang tersedia di Kabupaten Tuban berjumlah 200 kamar, tersebar di seluruh Rumah Sakit se Kabupaten Tuban, serta Tuban Sport Center.
Untuk ruang isolasi milik RSUD dr. R Koesma, tersedia 8 ruang isolasi baru lengkap dengan standarisasi pelayanan terbaik. “Selain itu, juga terdapat ruang isolasi biasa, ruang dengan ventilator, juga ruang isolasi ICU,” jelentrehnya.
Bambang menegaskan, saat ini angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban tergolong rendah. Hal ini juga didukung oleh capaian vaksinasi Kabupaten Tuban, di mana dari 38 kabupaten dan kota se Jawa Timur, untuk lansia masuk dalam 10 besar tertinggi. Sedangkan untuk anak menduduki posisi 9 di Jawa Timur.
Meski begitu, saat ini terdapat 10 kasus aktif positif Covid-19 dalam pengawasan Dinkes P2KB. “6 orang menjalani isolasi di rumah sakit, dan 4 dalam perawatan medis,” pungkasnya. (aft/hms)