PENCEGAHAN PENYAKIT KARDIOVASKULER (PKV) Rokok dan olah raga, bagaimana sikap yang rasional

erabaru-netPenyakit jantung dan stroke, yang tergolong dalam penyakit kardiovaskuler (PKV), adalah pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematianakibat PKV terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan semakin banyak menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, yaitu usia produktif. Kondisi ini tentu berdampak buruk terhadap perekonomian Negara-negara tersebut. Diprediksi pada tahun 2030, kematian akibat PKV mencapai 24,2 juta, yaitu 32,5% dari seluruh kematian pada tahun tersebut.

Penyakit kardiovaskuler yang didasari proses aterosklerosis akan bermanifestasi dalam bentuk penyakit jantung koroner (PJK), penyakit aterosklerosis serebral (stroke), dan penyakit pembuluh darah perifer. Proses aterosklerosis telah disepakati berhubungan dengan berbagai fakto resiko yang dikaitkan dengan gaya (pola) hidup yang salah. Contohnya : konsumsi lemak yang tinggi (hiperlipidemia), konsumsi karbohidrat yang banyak (obesitas, diabetes), konsumsi garam yang berlebihan (hipertensi), menghirup asap rokok (merokok aktif/pasif), inaktifitas fisik (kurang gerak/olahraga) dan stress yang berkepanjangan. Penelitian di Indonesia menunjukkan 65% dari populasi dewasa adalah perokok.

                Pengalaman di Amerika Serikat menunjukkanbahwa insiden PKV menurun 24,4% dalam waktu 10 tahun hanya dengan menggalakkan upaya berhenti merokok. Insiden semakin menurun hingga 54% apabila disertai kegiatan berolah raga dan pengaturan gizi.Disamping itu juga dibuktikan bahwa, biaya pencegahan lebih murah, sehingga biaya kesehatan secara keseluruhan dapat ditekan (cost-effective).

                Oleh karena itu, sangat relevan bila upaya memasyarakatkan pola hidup sehat menjadi prioritas.Seorang tenaga kesehatan harus memberi contoh tidak merokok, dan selalu mengingatkan pasien tentang bahaya merokok.

KANDUNGAN ASAP ROKOK

 mtcc-umy-ac-id               Rokokmenggunakan tembakau sebagai bahan dasar dan ditambah berbagai senyawa kimia lainnya untuk memberikan efek dan rasa tertentu.Bahan terpenting tembakau yaitu nikotin, memiliki sifat toksik dan sangat menimbulkan ketergantungan psikis. Berdasarkan penelitian, sebatang rokok tembakau yang dibakar dapat mengeluarkan sekitar 4000 senyawa kimia, 50 senyawa diantaranya dikenal karsinogen dan sekitar 400 senyawa lainnya termasuk golongan racun, seperti tar, karbon monoksida, formaldehid, ammonia, hidrogen sianida, arsen dan DDT. Tar yang berwarna hitam paling sedikitmengandung 43 bahan karsinogen.

DAMPAK ROKOK PADA KESEHATAN

                Dua bahan terpenting dalamasaprokok yang berkaitan dengan penyakit jantung adalah nikotin dan gas CO. Nikotin adalah stimulant system saraf yang memicu gangguan biokimia dan neurotransmitter yang kompleks. Ini akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah, merusakjaringan paru, dan mengurangi kemampuan untuk rasa dan bau. Nikotin dapat mengganggu jantung, membuat irama jantung jadi tidak teratur, mempercepat aliran darah, menimbulkan kerusakan endotel pembuluh darah dan menimbulkan penggumpalan darah.Nikotin juga mempengaruhi metabolism lemak dan mempermudah terjadinya penyempitan pembuluh darah di jantung.Hal yang hampir serupa dapat terjadi pada pembuluh darah di otak dengan akibat serangan stroke.

Gas karbon monoksida (CO) menghambat kemampuan darah untukmembawa oksigen ke jaringan tubuh termasuk organ vital seperti jantung, otak dan meningkatkan respon denyut jantung, menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK), stroke dan penyakit paruobstruktif kronis (PPOK). Hipoksia yang timbul karena hemoglobin lebih mudah berikatan dengan CO dapat merusak endotel pembuluh darah. Karbon monoksida yang bersifat radikal bebas juga merusak endotel pembuluh darah. Merokok akan meningkatkan agregasi trombosit yang menyebabkan trombosis (penggumpalan darah), menurunkan kadar HDL, meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan fungsi endotel vaskuler terganggu, sebagai awal terhadapproses aterosklerosis. Proses aterosklerosis jika dibiarkan dapat berakhir dengan kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) maupun stroke.

                Perokok akan mengalami serangan jantung 3 kali lebih sering dibandingkan dengan bukan perokok. Kebiasaan merokok juga meningkatkan kematian 2 kali lebih tinggi pada perokok yang sebelumnya pernah mendapat serangan jantung. Angka kematian akibat penyakit jantung koroner juga 20-30% lebih tinggi pada istri seorang perokok dibandingkan dengan istri yang suaminya tidakmerokok.

                Kita sekarang sudah paham dan mengerti secara rasional tidak ada alasan untuk merokok agar tubuh tetap sehat.Oleh karena itu sampaikan pesan ini kepada pasien,keluarga, sahabat dan siapapun yang anda kenal atau jumpai apalagi bila masih merokok.

BEROLAH RAGA / BERAKTIVITAS FISIK TERATUR SEUMUR HIDUP

 2               Kekurangan aktivitas fisik merupakan faktor resiko PJK. Olah raga aerobik yang teratur berperan penting dalam mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian selama 13 tahun menunjukkan siapa saja yang teratur berolah raga atau aktif secara fisik menunjukkan angka survival yang lebih baik dibanding yang tidak sama sekali. Bahkan dengan aktivitas fisik intenstas rendah saja sudah menguntungkan jika dilakukan secara teratur dan dalam jangka panjang.Olah raga dapat mengontrol kolesterol darah,diabetes, dan obesitas juga mengontrol tekanan darah.

PROGRAM OLAH RAGA KESEHATAN JANTUNG

                Prevalensi hipertensi, hiperlipidemia, merokok secara bermakna lebih rendah pada orang yang melakukan aktivitas fisik berat dibanding aktivitas fisik sedang maupun ringan. Demikian juga prevalensi kelainan EKG (elektrokrdiografi) dalam bentukinfark lama atau iskemia lebih rendah pada yang teratur berolahraga (19,0%) dibanding yang tidak teratur (22,7%) atau sama sekali tidak berolahraga (58,3%).

                Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan aliran darah yang bersifat pulsatile sekitar 4 ml/menit pada pembuluh arteri sudah mampu memperbaiki fungsi endotel. Peningkatan aliran darah merangsang pengeluaran NO (nitrid oksid), sedangkan jangka waktu yang diperlukan minimal 2menit. Aliran darah koroner sekitar 4% dari total curah jantung, atau kira-kira 200 ml/menit. Jika denyut jantung meningkat 10 kali saja maka aliran darah koroner akan meningkat sampai 224 ml/menit, yang berarti melebihi 4 ml/menit sebagai syarat meningkatnya produksi Nitric Oxyde (NO). Aliran darah koroner sewaktu latihan ringan menjadi 350 ml/menit, sedangkan denyut jantung meningkat sampai 110 kali/menit.Jika latihan dilakukan dengan intensitas sedang apalagi berat, maka aliran darah koroner bisa meningkat lebih dari dua kali lipat, karena denyut jantung dapat mencapai 130 kali/menit atau lebih.

                Melakukankegiatan berolah raga atau bekerja fisik yang setara akan meningkatkan denyut jantung serta aliran darah yang sama. Jika olah raga dan juga kerja fisik dilakukan 2-3 kali seminggu dalam waktu 20 menit, sudah tentuakan meningkatkan denyut jantung dan aliran darah melampaui 4 ml/menit. Peningkatan aliran darah yang berkesinambungan secara teratur menyebabkan endotel pembuluh darah tercegah dari proses aterosklerosis.

                Dalam menjaga agar kita tetap sehat terhindar dari penyakit jantung maka olah raga aerobik menjadi pilihan utama.Olah raga aerobik yang mudah dan murah adalah jalan kaki. Jalan kaki merupakan olah raga tertua sejak manusia prasejarah yang dikenal dengan nama Homo Erectus, artinya manusia yangberjalan tegak. Olahraga jalan kaki tidak memerlukan ketrampilan khusus, demikian juga tidak memerlukan sarana khusus maupun perlengkapan.Paling tidak alas kaki untuk mencegah luka bila ada paku atau benda tajam yang terinjak.Namun demikian sebagaimana setiap olah raga memerlukan aturan atau format, maka sebelum latihan jalan kaki diperlukan juga latihan pemanasan yang sederhana dan diakhiri dengan pendinginan bila latihan berjalan selesai dilakukan.

                Minimalsetiaporang dapat mempertahankan kemampuan kesegaran jasmaninya manakala mampu melakukan program latihan pemeliharaan sebagai berikut :

  1. Jalan kaki, 6.4 km dalam waktu 55-60 menit, 4x seminggu
  2. Jalan kaki, 3 km dalam waktu 30menit, 5-6 x seminggu
  3. Jogging, 4.8 km dalam waktu 28-30 menit, 2-3 x seminggu

Format Olah Raga/Latihan

 1               Olahraga untuk mencapai kesehatan tentu memerlukan takaran yang pas, sebab telah dipahami tidak semua olahraga akan memberikan efek yang positif. Olah raga mempunyai format, aturan atau pola.Bila diibaratkan dalam membuat pakaian, maka untuk merancang pakaian yang pas perlu dibuatkan pola yang disesuaikan dengan bentuk tubuh seseorang.

                Secara garis besar format olah raga yang harus dipenuhi yaitu FIT. Kata FIT berarti segar atau bugar, disamping merupakan singkatan dari: F-frekuensi, I-Intensitas dan T-Tempo.

F-Frekuensi: Frekuensi olahraga/latihan minimal 3 kali seminggu. Ini karena tubuh memerlukan pemulihan selesai berolahraga sehingga otot dan persendian diberikan kesempatan untuk memulihkan diri.

I-Intensitas:    Berat beban latihan yang diberikan tidak mengakibatkan efek yang membahayakan. Reaksi denyut jantung yang timbul akibat olahraga/latihan dapat dipakai sebagai cerminan dari reaksi pembebanan.Beban yang dapat diterima oleh jantung berkisar antara 60-80% dari kekuatan maksimal jantung.Beban seberat itu dijabarkan dengan denyut jantung antara 70-85% dari denyut jantung maksimal. Bila olahraga/latihan dilakukan sampai denyut jantung maksimal akan menyebabkan kelelahan dan membahayakan. Sebaliknya jika olahraga/latihan dibawah 70% maka efek latihan sangat sedikit atau kurang bermanfaat bagi jantung khususnya bagiorang sehat.Namun bagi penderita penyakit jantung yang mengalami gangguan fungsipada otot jantung, jantung tidak dapat dipaksakan untuk memompa darah dengan kekuatan penuh.Bagi mereka, latihan biasanya dilakukan dengan sistem interval mengingat beban latihan yang relative rendah yaitu berkisar antara 60-70% dari kemampuan maksimalnya.

T-Tempo:        Jangka waktu atau lamanya latihan yang diberikan agar memberikan manfaat. Penelitian menunjukkan, lamalatihan antara 20-30 menit sudah cukup memberikan kenaikan kemampuan sebanyak 35% bila dilakukan 3 kali dalam seminggu dalam jangka waktu satu setegah bulan. Makin lama seseorang berlatih pada dosis latihan yang dianjurkan berarti makin tahan jantungnya. Makin lama latihan berarti makin banyak darahyang dialirkan, semakinbanyakpulaoksigen yang dipakai atau didistribusikan ke seluruh tubuh.

 

PENCEGAHAN PRIMER DAN SEKUNDER

                SEHAT berlaku dalam segala aspek, termasukupaya pencegahan primer bagi yang sehat terhadap kemungkinan terkena penyakit jantung, maupun pencegahan sekunder bagi yang sudah terkena PJK agar tidak terjadi serangan berulang maupun kematian, bahkan berupaya agar terjadi regresi proses aterosklerosis.

               Pencegahan primer maupun sekunder tentu tidak hanya sebatas mengatasi faktor resiko merokok, melawan inaktivitas fisik dengan olahraga/latihan, dan mengadopsi polamakan sehat, tetapi juga mengatasi faktor resiko lainnyaseperti hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, obesitas dan stress.

KESIMPULAN

               Merokok merupakan budayatidak sehat yang harus segera ditinggalkan oleh karena berdampak merugikan bagi kesehatan. Tidak merokok atau berhenti merokok akan meningkatkan daya survival apalagi jika disertai kebiasaan beraktifitas fisik/berolah raga secara teratur dan menjalani polamakan sehat. Budaya hidup sehat harus ditanamkan sepanjang hayat dikandung badan untuk mencegah penyakit kardiovaskuler.